Tema : kejujuran
Tak selamanya diam itu EMAS
Pada suatu hari disebuah
sekolah terdapat 2 orang sahabat yang bersifat saling bertolak belakang..
mereka adalah Ira dan Ani, Ira bersifat jahil dan usil. Sedangkan Ani bersifat
pemalu dan pendiam. Ira sering kali manjahili teman-teman sekelasnya dan menuduh
temannya yang lain sebagai kambing hitamnya. Ani yang mengetahui hal itu masih
tetap diam dan tidak memberitahu yang lain bahwa Ira lah yang menjahilinya,
sama seperti pagi itu di sekolah
“ ra, loe kan yang sembunyiin sepatu gue,
cepet ngaku dimana loe sembunyiin, masa’ iya gue nyeker pulang sampe rumah,
ntar apa kata nyokap bokap gue,” (tuduh santi cemas)
“ bukan gue kali, ngapain
juga gue nyembunyiin sepatu loe, gak ada gunanya. Tuh kali aja dewi yang
nyembunyiinnya” (menunjuk dewi yang duduk disamping kirinya)
“ ikhh kenapa loe
nujuk-nunjuk gue, mana mau gue nyembunyiin sepatu loe yang bau itu eyyouuuu”
(menunjukkan raut wajah ingin muntah)
“enak aja bau, tuh sepatu baru gue beli 5 hari
yang lalu tauuu..” (ucap santi kesal)
“ya udah loe beli yang
baru aja lah. Loe kan kaya hahahahah “ (
tawa Ira membuncah seketika)
Tiba-tiba bu Retno masuk
kekelas dengan membawa beberapa kertas ditangannya. Ya, hari ini seluruh kelas
XI IPS 5 itu akan mengadakan ulangan matematika.
“
ayo anak-anak kumpulkan buku kalian semua yang bersangkutan dengan matematika”
(perintah bu retno serya meletakkan beberapa kertas di atas meja)
“ baik bu,” (jawab anak
murid bersamaan)
Ternyata Ira tidak
mengumpulkan buku catatannya dan membuat beberapa contekan di dalam lacinya.
Dan saat ulangan dimulai Ira melihat buku dan beberapa contekan yang dibuatnya.
Dewi yang mengetahui hal itu lantas memberi tahu bu retno bahwa Ira curang
dalam ulangan ini, ternyata bukan Cuma dewi yang melihat hal itu tetapi Ani
teman sebangku Ira juga melihatnya namun Ani diam saja.
“ bu, Ira menyotek
contekan dan buku catatannya di dalam lacinya.” (ucap dewi sembari menunjuk kearah
Ira)
“m…. ma..naa aadddaa,,
ggggaaak bbuu saya gak nyontek, si dewi kali bu yang nyontek. Kan dia rada
bloon” (ucap Ira seperti maling yang tertangkap basah)
“ enak aja loe bilang gue
bloon gue emang rada bego tapi gue gak bloo-bloon amat kali.” (ucapDewi sambil
menata poni nya)
“kalo ibu gak percaya
tanya aja sama Ani, ani juga lihat kok bu. “ (timpal Dewi sembari melirik
kearah ani)
“ tanya aja bu, ya kan
ni, gue gak nyontek kan?” (tanya Ira ambil mengedip-ngedipkan matanya)
“ udah diam, Ani apa
benar yang dikatakan Dewi?” (tanya bu retnoo mengharap sebuah jawaban)
Namun, Ani diam seribu
Bahasa, Ani hanya tersenyum melihat bu retno.
“ kenapa kamu
senyum-senyum sendiri, kamu harus jawab ibu, Ani.!” (bentak bu retno)
“hmz, saya gak bisa jawab
buk” (jawab ani)
“loh kenapa? Kamu cerita
aja sama ibu kalo ada yang ngancam kamu sini ibu marahin” (ucap bu retno seraya
melirik ke arah Ira)
“Ira pernah bilang sama
saya buk, kalo diam itu emas jadi saya diam aja buk soalnya saya pengen jadi
emas hehehehe” (jawab Ani dengan muka polos seperti tak bersalah)
“oh begitu, Ani tak
selamanya diam itu emas jadi kamu nggak boleh diam kalo Ira menyontek buku
karena itu tidak baik Ani” (terang bu retno )
“hmz, baik lah buk. Ira
memang menyontek buku dan contekannya ada di dalam lacinya buk, “ (jawab Ani)
“tuh kan betul buk, hokum
aja buk biar Ira jera!!” (timpal dewi)
“sudah, sudah sekarang
Ira berdiri di depan sambil memegang telinga dan jangan diulangi lagi. Paham?”
(perintah bu retno)
“baik buk, Ani ma’afin gue karna udah nipu elo ya,” ( Kata
Ira sembari berdiri dari tempat duduknya untuk berdiri di depan )
“Ani, beneran Ira yang nyembunyiin sepatu gue?” ( tanya
Santi )
“iya, Ira yang nyembunyiin.” ( jawab Ani polos)
“IIIRRAAAAAA!!!!!!!!” ( teriak santi sambil mengejar ira)
“huaahhh gajah ngamuk lariii!!!!” ( pekik ira sambil
berlari ke luar kelas dengan di iringi tawa anak-anak kelas )
Akhirnya Ira masih tetap dihukum bu retno walau hukuman nya
rada berat yupz, Ira disuruh membersihkan toilet dan mencatat materi selama 1
minggu.
Note : { tak selamanya diam
itu emas, buktinya yang mengambang di sungai itu bukan emas kan hehehhee :P }
The End
Penulis
: Meli Agustin